Senin, 28 Februari 2011

Tas yang tertukar

Seperti biasa, kalo hubby lagi ada dinas ke luar kota, aku dan anakku Qila pulang ke batam berdua aja. Dari Tanjungpinang kami naik ferry menuju Batam yang berdurasi kira-kira 1 jam. Sampe di pelabuhan Telaga Punggur Batam, aku dan qila naik taxi ketengan ke simpang jam lalu sambung dengan taxi ke Tiban Koperasi.


Di taxi ketengan ada 3 penumpang lain yang tujuannya ke pelabuhan sekupang. dari obrolan mereka sepertinya sih mo nyebrang lagi ke Karimun. well, i dont care.
Sampe di tiban koperasi kami berhenti, aku dan qila turun, pak supir membukan kan bagasi dan aku ambil sendiri travel bag mini-ku. tentu saja ada travel bag lain di bagasi taxi ini.
Dari tiban koperasi kami naik ojek menuju rumahku di tiban housing.
"Assalamualaikum..." taro tas, lalu aku dan ibu pergi ke Bank naik motor.

Udah selesai transaksi di Bank yang ada di sekupang tiba-tiba adikku wine nelpon "uni, tas yang uni bawa itu bukan tas uni,,, tadi yang punya datang nangis-nangis dan cium-cium tangan ayah, sambil bilang makasih. terharu karna tasnya dia ketemu lagi" astagaaaaa. aku langsung pulang.

Wine pun bercerita bahwa ibu-ibu itu mau ke karimun, sampe di sekupang, ibu itu menyadari bahwa tas yang ada di bagasi bukan tasnya, karna tidak DIGEMBOK. ya ibuku pun sempat heran kenapa aku menggembok tas ku. 'tak seperti biasanya' gumamnya. dan ternyata itu bukan tas milikku. ya, warna dan mereknya memang sama persis sekali. Setelah sadar bahwa tasnya tertukar denganku, ibu itu pun langsung menyewa taxi itu untuk mencari rumahku ke tiban housing dengan menanyakan ke tukang ojek dimana aku berhenti waktu itu.
Begitulah sampai akhirnya dia menemukan rumahku. dan langsung menangis bahagia demi menemukan kembali tasnya yang berisi dokumen-dokumen penting.

Akhirnya aku cuma terdiam menyesal. kenapa bisa seceroboh ini. kenapa aku gak sadar kalo tas itu digembok. hiks hiks. aku malah gak sempat minta maaf karna sampe di rumah ibu itu sudah pergi mengejar kapal ke karimun. semoga gak ketinggalan kapalnya ya bu....

Rabu, 13 Oktober 2010

Brownies

Brownies

120 g tepung terigu
200 g margarin
3 butir telur, kocok hingga mengembang
200 g dark cooking chocolate, potong-potong
150 g gula pasir
60 g potongan kacang almond/kenari (aku pake kacang tanah cingcang en keju parut)
¼ sdt garam halus

Directions:
Panaskan margarin hingga meleleh. Masukkan potongan cokelat, gula pasir dan garam, aduk hingga cokelat meleleh dan gula larut. Angkat.
2. Tuang tepung terigu sedikit demi sedikit dan kocokan telur. Tambahkan potongan kacang almond/kenari(kacang tanah cingcang). Aduk rata.
3. Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah dialas dengan kertas roti dan diolesi margarin, ratakan. Taburi atasnya dengan irisan kacang almond(keju parut).
4. Panggang di dalam oven bertemperatur 170 derajat celcius selama 45 menit atau hingga kue matang. Angkat. Potong-potong, sajikan.

Tip:
Warna kue brownies yang cokelat susah untuk mengetahui apakah kue sudah matang atau belum. Caranya dengan menusuk kue dengan lidi/kawat. Jika lidi diangkat sudah tidak ada adonan yang menempel/kering berarti kue sudah matang.

when i was 27th years


janji janji yang telah terpatri kan selalu kuusahakan. cinta dan kasih sayang kan meneduhi jalan hidupmu. istriku. semua kesalahan dan dosa biarlah kan k2 tanggung. karena dirimu sesungguhnya dalam tanggungjawabku. Ya Allah jadikanlah keluargaku sakinah mawaddah warohmah. amin

 

from Hubby... ^_^

Selasa, 12 Oktober 2010

puisi dari Hubby 3

kepada yang memberi
kehidupan
karena Dia adalah Tujuan.

kita sudah punya jalan
jalan kita sudah benar
tinggal mencari bekal dan perbanyak
kalau tersesat di jalan kita tahu kemana akan memulai lagi
tak seperti yang lain
harus mencari jalan

Allah Maha Tahu
Allah Maha Melihat
Dia Tidak Tidur

Karena Itu
selain yang lima
kasih sayang, kerja keras, jujur, dan adil
sumber ibadah
dan apapun itu semua bisa jadi ibadah


puisi dari Hubby 2

janji
janji
seribu janji
apa daya belum terpenuhi

kita harus
saling mengerti dan memahami
kadang jalan tak mesti sama
kadang keinginan tak sama
tapi itu indah
seperti pelangi

hidup ini
terlalu singkat untuk dimengerti
sementara bila untuk saling menang sendiri
terlalu naif jika harus menahan ego

lebih baik
menjalani kehidupan ini apa adanya
lebih cenderung kepada ilahi
toh kita pasti mati
bekal apa yang mesti dibawa

dunia ini
terlalu banyak semu
terlalu banyak palsu
terlalu banyak jebakan
kalau kita turuti
gila kita nanti

dunia ini
hanya yang menganggap enteng akan waspada
karena bukan dunia tujuan utama

namun dunia ini
tempat ini kita mengumpulkan bekal
sedikit, banyak, ikhlas, tulus dan mengharap ridho
biar saja orang bilang apa
tapi hati kita harus tertuju

puisi dari Hubby

gembira
sedih
kemarahan
kemesraan
meniti hari-hari kita

cinta
kasih sayang
terpatri dalam hati

maafkan aku istriku
terlalu banyak kesalahan dan kekhilafan dalam diriku
biarlah Dia yang mencatat semua dosa itu
dan biarlah Dia yang mengetahui tulusnya hatiku
Untuk selalu mencintaimu

hari fitri ini
izinkanlah tangan ini meraih dirimu dalam pelukku
dan berucap Maafkan Aku Istriku
Met Lebaran Ya